Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Rabu, 30 Desember 2020

Tipes, Penyakit Tiada Henti

Bapak sudah sehat lagi. Minggu kemarin, Bapak masuk rumah sakit dan selasa malam sudah boleh pulang. Tipes. Penyakit yang mengingatkanku pada kesakitan yang sama zaman SMP, SMA dan Kuliah. 

Ngomong-ngomong soal penyakit, saya memiliki memori yang cukup berkesan. 

Masa SD
Saya masih duduk di kelas 3. Kata orang, ini adalah penyakit yang pasti setiap manusia alami sekali dalam hidupnya. Penyakit cacar air atau bahasa jawanya cangkrangen. 

Saya masih ingat betapa gatelnya dan panasnya badan kala itu. Sebagai anak kecil, saya hanya bisa nangis waktu gatal karena tidak boleh digaruk. 

Lalu, sebelum cacar air, panas sekujur badan sampai menggigil. 

Aduhai, pengalaman yang cukup sekali. 

Waktu itu, belum ada rumah sakit di dekat rumah. Harus naik motor 7 kilo untuk sampai rumah sakit terdekat. 

Berbagai cara tradisional untuk menyembuhkan penyakit ini dilakukan. Dari minum jamu, disembur pakai ontel, minum resep puskesmas, minum obat klinik tentara. Banyak pokoknya. 

Seminggu, kurang ajar betul, apapun mental, ga sembuh-sembuh. 

Melihat kondisiku yang rewel dan nangisan karena tersiksa, orang tuaku sangat kasian. 

Akhirnya, bapak ibu mendapat sumber terpercaya bahwa penyakit ini dapat diobati dengan mandi menggunakan daun cangkrang, dan tanaman iNi tergolong sulit dicari. 

Saya ingat kala itu mandi air hangat dengan daun cangkrang. Daunnya kecil-kecil. 

Sumpah, selesai mandi, besoknya setiap cacarnya mengering. Tak berlangsung lama, 2 hari sembuh. Alhamdulillah.

SMP
Pengalaman pertama menghadapi penyakit tipes. Kelas 1 SMP. Badan seketika panas semua. Sekujur tubuh nyeri. Saat itu juga musim DBD, maka aku segera dibawa ke RS terdekat (alhamdulillah, sudah dibangun RS meski masih sederhana). 

Ampun, itu panas badan seperti diuapin sekujur badan. Pusing. Pokoknya segala hal jadi satu. Cukup 3 hari saya mondok di RS dan pengalaman pertama di RS dan diinpus.

SMA
Saat itu saya kelas 2 SMA. Setelah selesai melakukan Kemah Budaya se-Provinsi di Candi Borobudur, saya merasakan tidak enak disekujur badan terutama perut. Malam itu seperti ada tombak yang menusuk perut saya, di ulu hati. Sakitnya bukan main. 

Sampai membuatku jungkir balik di lantai. Itu adalah sakit terperih yg aku rasakan. 

Aku dibawa ke RS, mondok 4 hari. Diagnosa dokter, tipes akut ditambah asam lambung. Disebabkan karena sakit yang tidak dirasa. 

Memang betul, kemah budaya 3 hari itu memang badan saya demam. Sejak hari akan berangkat. Namun, karena saya mewakili Kota tercinta, saya tidak rasa segala sakit. 

Puncaknya, opname kedua kali. Tipes ditambah asam lambung. 


Kuliah
Soal tipes, saya sudah berpengalaman.Tipes datang lagi pas saya kuliah. Kalau ini sebabnya agak lucu, karena badan kurang enak maka saya minum minuman vit C yang di warung-warung. 

Badalah. Jam 4 pagi saya tiba-tiba terbangun dan merasakan lapar yang sangat perih ditambah tubuh yang pucat dan gemetaran. 

Saya ingat, sebelum tidur saya sudah makan kenyang. 

Subuh berkumandang. Saya paksa diri ini ke masjid. Rakaat kedua saya serasa tidak kuat berdiri. Gemetaran. Ingin rasanya langsung sholat duduk namun saya tahan. Imam'e yo suwe tenan, kemenyek.

Jam 6 pagi, saya meminta anak bu kos membelikan roti. Saya makan. Gak ada rasa. Pahit semua. Perut juga gak membaik. 

Saya keluar membeli bubur kacang ijo. 

Ini adalah poto saya saat terkapar tak berdaya di kamar kos. Lihat, kepala saya masih gundul soalnya saya masih mahasiswa baru yang akan menghadapi UTS. 

Saya membangunkan teman saya jam 1 malam karena obat warung tidak mempan. "Soni, kita ke klinik. Aku tidak kuat lagi". 

Dikasih obat dan belum sembuh juga. Sudah 5 hari saya tidak mandi karena badan panas. Saya ingat betul, kuliah masih jalan karena maba dan setiap ditanya kenapa pucet, saya jawab bangun kesiangan. 

Tak kunjung sembuh, saya meminta diperiksa ke puskesmas. Dokternya baik banged. Saya ditawari untuk opname. Lagi-lagi setelah cek lab, diagnosisnya TIPES. 

Mengingat saya perantauan dan belum kenal Anisa, maka saya menolak untuk dirawat inap di puskesmas. Saya kuat, dok. 

Alhamdulillah, 2 hari kemudian badan saya mulai enak dan sembuh. Ini adalah rekor saya 1 minggu tidak mandi dan rekor saya melawan penyakit mengandalkan ketahanan fisik dan kemauan keras. 

Ah iya, Soni kala itu memberiku resep dari Bapaknya untuk minum kelapa muda ijo (degan ijo) ditambah madu ditambah garam dikit. 

Makasih Soni. 

Lika liku hidup. Kalau sehat terus ya gak mungkin karena semua harus seimbang. Sehat sakit. Sudah. Itu hakikat dunia. Semoga kita semua sellau diberi kesehatan oleh Allah Swt. 

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Menunggu Senja Turun Dengan Santun