Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Selasa, 04 April 2017

Mengenal Badan Audit Kemahasiswaan Seluruh Indonesia (BAKSI)



BAKSI, Transformasi Transparansi Keuangan di Lingkungan Kemahasiswaan Seluruh Indonesia


“Krisis legitimasi di lingkungan kampus menunjukkan betapa lemahnya sektor pengawasan di dalamnya. Salah satu sebabnya ialah tidak ada badan/lembaga yang memiliki wewenang khusus dalam melakukan proses pengawasan sehingga lemahnya kontrol tersebut mampu menimbulkan krisis transparansi di lingkungan mahasiswa.”


Sepertinya tidak hanya sekedar sangkaan bahwa lingkungan mahasiswa sangat rentan akan tindakan fraud khususnya di bidang laporan keuangan. Fraud adalah suatu tindakan kebohongan, kecurangan, manipulasi yang menyebabkan kerugian bagi orang lain.  Jumlah dana besar yang dialirkan pihak lembaga/universitas guna mendanai berbagai kegiatan kemahasiswaan secara tidak langsung akan bersinggungan dengan praktik manipulasi dan kecurangan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sebuah badan independen yang mampu mengawasi dan mengaudit seluruh kegiatan kemahasiswaan tersebut. Contoh konkretnya adalah tidak tersedianya sistem pengendalian internal untuk meng-cover kegiatan dan pertanggungjawaban laporan keuangan kemahasiswaan. Hal ini tentu tidak sejalan dengan visi dan misi dunia pendidikan.


Alih-alih melakukan kritik terhadap transparansi pemerintah, justru malah mencerminkan contradictio in terminis alias sesat pikir yang mengacaukan. Bagaimana bisa kita mengkritisi apabila internal mahasiswa sendiri pun tidak mencerminkan transparansi. Kendati sudah terdapat DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) atau lembaga sejenis yang mengurusi masalah pengawasan kegiatan kemahasiswaan, dalam praktiknya, pengawasan yang mereka lakukan tidak akan bisa menyeluruh dan mendalam. Ekses dari pengawasan yang kurang akuntabel khususnya dalam pengawasan di bidang keuangan ini juga menimbulkan sikap “masa bodoh” dalam banyak pelaporan kegiatan kemahasiswaan.

Badan Audit Kemahasiswaan
Kita, mahasiswa, tidak bisa lagi terus-menerus mengelak dari tugas dan tanggung jawab moral. Pengabaian hal-hal yang berimplikasi serius pada akuntabilitas dan transparansi keuangan harus segera diakhiri. Maka dari itu, urgensitas pembentukan badan audit di lingkungan kemahasiswaan mutlak dilakukan.  Badan Audit Kemahasiswaan ataupun lembaga audit lain yang sejenis, akan mendorong terciptanya iklim akuntabilitas dan transparansi keuangan di lingkungan mahasiswa serta mewujudkan pengelola keuangan yang bersih dan bertanggung  jawab. Selain itu, badan audit di lingkungan kemahasiswaan merupakan tuntutan akan kesadaran perkembangan ilmu pengetahuan. 

Manajemen resiko, pengendalian internal, kode etik, dan lainnya, akan menjadi tupoksi utama bagi badan audit tersebut sehingga peran lembaga/universitas dalam melakukan koreksi terhadap laporan keuangan dapat terbantu. Di satu sisi, Dewan Perwakilan Mahasiswa atau badan lain yang sejenis yang memiliki fungsi pengawasan dapat lebih fokus pada tugasnya dan di sisi lain, peran badan audit hanya mencakup pengawasan di akuntabilitas dan transparansi keuangan berupa pemeriksaan laporan keuangan, kinerja atau tujuan tertentu lainnya. 

Landasan yang kuat dalam pelaksanaan tugasnya, antara lain terdapat landasan hukum dan sistem pemeriksaan yang dilakukan, akan dan mampu mewujudkan sumberdaya yang profesional dan independen. Wewenang yang dimiliki oleh badan audit ini berupa penyampaian opini, mencari bukti dan data, serta pemberian peringatan atas tindakan yang tidak sesuai kaidah SOP. Melihat dari fungsi dan manfaat yang sangat besar akan Badan Audit Kemahasiswaan, maka urgensitas pembentukannya sangat mendesak.

BAK Seluruh Indonesia (BAK-SI)
BAK-SI adalah sebuah organisasi independen yang merupakan organisasi asosiasi badan audit kemahasiswaan atau sejenisnya yang memegang fungsi pengawas dan pemeriksa keuangan organisasi mahasiswa di perguruan tinggi seluruh Indonesia. Pendirian asosiasi ini merujuk pada lima hal fundamental:

Pertama, hubungan antar organisasi. BAKSI merupakan sebuah wadah penghubung antara BAK Perguruan Tinggi yang satu dengan BAK Perguruan Tinggi  yang lain dalam rangka koordinasi dan hubungan politik BAK. Misalnya melakukan study banding, peer review dan kerjasama lainnya.

Kedua, pusat koordinasi pergerakan nasional. BAKSI adalah sebuah organisasi asosiasi dengan tujuan dan fungsi lingkup nasional dengan kata lain, kegiatan/pergerakan yang dilakukan melingkupi skala nasional.

Ketiga, pusat koordinasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi mahasiswa mengenai pemeriksaan keuangan. BAKSI merupakan koordinator pengembangan SDM bagi auditor mahasiswa baik dalam bentuk soft skill maupun hard skill, baik yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya sebagai pemeriksa maupun tidak. Misalnya, kegiatan pelatihan bersama atau gathering and discussion .

Keempat, kontrol terhadap kewenangan sebagai pemeriksa. BAKSI adalah Pembuat Standar Nasional bagi organisasi pemegang fungsi pengawas dan pemeriksa (Badan Audit Kemahasiswaan) di lingkungan Keluarga Mahasiswa Perguruan Tinggi berupa Standar Pemeriksaan (Juklak/Juknis), Standar Organisasi Pemeriksa dan Kode Etik, dan Standar Akuntansi Keuangan Mahasiswa. Standar-standar ini nantinya dapat diadopsi oleh seluruh badan audit yang bernaung dibawah BAKSI.

Kelima, peningkatan mutu, akuntabilitas, dan independensi. Jaminan atas kualitas mutu, akuntabilitas dan indenpendensi BAK melalui standar-standar nasional yang dipatuhi merupakan tujuan dari berdirinya BAKSI sehingga meningkatkan kepercayaan stakeholder (para mahasiswa) dan pihak luar (masyarakat).

Mahasiswa yang nantinya akan bermetamorfosis dan memantaskan diri untuk menjadi pengganti tampuk pimpinan negara sudah sepatutnya mengerti akan tanggung jawab dan tugas yang diembannya. Transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan mahasiswa merupakan salah satu bagian pokok dalam pemantasan tersebut. Kita adalah seorang manusia terdidik yang merepresentasikan “kebajikan-kebajikan” besar. BAKSI hadir untuk menunjukkan sejauh mana derajat mahasiswa yang sesungguhnya.



 


Jakarta, 28 Maret 2017
Ketua DPN BAK Seluruh Indonesia


Ilham Zahrir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menunggu Senja Turun Dengan Santun