Kita
sekalian yang berkumpul di ruangan ini merupakan kumpulan berbagai etnis, suku
dan agama yang berbeda-beda, dan di Bulan yang suci ini saya tak lupa mengucapkan
doa keselamatan untuk kita semua
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi kita semua
Om Swasthiasthu Om
Budha memberkati
Dewan juri yang saya hormati,
Peserta Lomba Pidato dalam rangka
memperingati hari kelahiran Pancasila yang berbahagia,
Pemuda
Sebagai Pemersatu Bangsa
Indonesia
adalah sebuah negara yang lahir dari pekikan semangat pahlawan, gelombang darah
perjuangan dan desingan peluru yang menembus badan. Masih sangat jelas dan
gamblang di ingatan sejarah kita bahwa kemerdekaan merupakan buah dari
persatuan hingga lahirlah sebuah semboyan Indonesia yaitu “ Bhineka Tunggal Eka
“.
Dewan
juri yang terhormat dan para peserta lomba yang berbahagia,
Kemajemukan
bangsa Indonesia merupakan hal yang sakral yang merupakan pengejawantahan dari
ciri khas negara kita. Keberagaman ini mutlak kita jaga dan kita pererat dengan
semangat persatuan dan kesatuan. Layaknya sebatang tongkat, mudah patah bila ia
berdiri sendiri namun apabila banyak tongkat yang bersatu maka akan sangat
sulit untuk dipatahkan.
Namun
sayang, banyak orang yang salah mengartikan bahwa kemajemukan ini merupakan
sebuah kutukan, sebuah takdir yang pahit, yang harus kita terima mentah-mentah.
Padahal banyak orang yang belum tahu bahwa dengan kemajemukan bangsa ini,
dengan bersatu padu telah menghasilkan capaian-capaian luar biasa demi
Indonesia,
10
November 1945 yang sekarang kita sebut sebagai hari pahlawan menggambarkan
bagaimana semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia tanpa membedakan apa
agamanya, apa sukunya, apa tanah kelahirannya, berhasil memukul mundur pasukan
Belanda di bumi Surabaya
1
Juni 1945 yang merupakan tanggal kelahiran Pancasila yang kita peringati saat
ini juga merupakan buah dari semangat kemajemukan bangsa. Melalui BPUPKI
sebagai badan perumus dasar negara yang beranggotakan berbagai macam suku dan
golongan mampu menghasilkan sebuah pemikiran yang sangat berarti dan menjadi
dasar negara ini.
Dari
beberapa contoh di atas kita dapat mengetahui bahwa kemajemukan bangsa bukanlah
sebuah kutukan atau takdir yang pahit melainkan sebuah anugerah dari Tuhan Yang
Maha Kuasa yang harus kita manfaatkan dan kuatkan.
Dewan
juri dan teman-teman yang bijaksana,
Lantas
apa peran kita sebagai generasi muda dalam menjaga dan menjunjung tinggi
semangat persatuan bangsa?
Pemuda
yang saya lihat sekarang bukanlah pemuda di zaman kemerdekaan yang berani
mengorbankan jiwa raganya untuk ibu pertiwi meliankan pemuda yang hanya sibuk
mengkritisi tanpa memberi solusi
Pemuda
yang saya lihat sekarng bukanlah pemuda yang mau bergotong royong membantu
sesama melainkan pemuda yang terus saja berkutat dengan sosial media
Pemuda
yang saya lihat sekarang bukanlah pemuda yang berlaku jujur dan sopan santun
dalam bertutur kata melainkan pemuda yang sibuk mementingkan individualisme
tanpa mempedulikan yang lainnya
Bagaimana
kita mampu menjadi perekat kemajemukan bangsa jika kita seperti ini?
Dewan
juri dan teman-teman yang bijaksana,
Ditengah
kegelisahan atas identitas generasi muda, saya masih memiliki keyakinan bahwa
masih sangat banyak dari kita yang mau dan mampu bersatu padu menjunjung
semangat kemajemukan bangsa.
Ialah
pemuda yang masih tulus ikhlas mengabdi pada sesama melalui organisasi-organisasi
sosial yang segera bahu membahu menolong sesama tanpa membedakan apa golongannya,
apa sukunya dan apa agamanya
Ialah
pemuda yang masih menghargai dan menghormati antar sesama melalui sopan santun
dan tegur sapa tanpa membedakan apa warna kulitnya, apa logat bahasanya, dan
apa budaya kedaerahannya
Ialah
pemuda yang masih melestarikan ciri khas daerahnya melalui sanggar-sanggar seni
dan mau bertukar karya dengan daerah lainnya
Ialah
pemuda yang sadar dan tahu bagaimana besarnya bangsa Indonesia dengan
kemajemukan dan kenaekaragamnnya. Ia tahu bahwa semua ini bukanlah kutukan,
bukanlah lubang yang membuat kita terperosok dalam, melainkan sebuah anugerah
dari Tuhan
Dewan
juri dan teman-teman yang saya banggakan,
Mari
kita sebagai generasi muda menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan
karena kita adalah sebuah Agen Perubahan dan penentu masa depan nasional. Di
pundak kitalah kemajemukan bangsa dipertaruhkan, di pundak kitalah persatuan
dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia.
Demikian
yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang
berkenan
Wassalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh
Jakarta,
1 Juni 2017
Ilham
Zahrir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar