Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Kamis, 01 Juni 2017

Pemuda Sebagai Pemersatu Bangsa



Kita sekalian yang berkumpul di ruangan ini merupakan kumpulan berbagai etnis, suku dan agama yang berbeda-beda, dan di Bulan yang suci ini saya tak lupa mengucapkan doa keselamatan untuk kita semua
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi kita semua
Om Swasthiasthu Om
Budha memberkati

Dewan juri yang saya hormati,
Peserta Lomba Pidato dalam rangka memperingati hari kelahiran Pancasila yang berbahagia,

Pemuda Sebagai Pemersatu Bangsa

Indonesia adalah sebuah negara yang lahir dari pekikan semangat pahlawan, gelombang darah perjuangan dan desingan peluru yang menembus badan. Masih sangat jelas dan gamblang di ingatan sejarah kita bahwa kemerdekaan merupakan buah dari persatuan hingga lahirlah sebuah semboyan Indonesia yaitu “ Bhineka Tunggal Eka “. 

Dewan juri yang terhormat dan para peserta lomba yang berbahagia,

Kemajemukan bangsa Indonesia merupakan hal yang sakral yang merupakan pengejawantahan dari ciri khas negara kita. Keberagaman ini mutlak kita jaga dan kita pererat dengan semangat persatuan dan kesatuan. Layaknya sebatang tongkat, mudah patah bila ia berdiri sendiri namun apabila banyak tongkat yang bersatu maka akan sangat sulit untuk dipatahkan. 

Namun sayang, banyak orang yang salah mengartikan bahwa kemajemukan ini merupakan sebuah kutukan, sebuah takdir yang pahit, yang harus kita terima mentah-mentah. Padahal banyak orang yang belum tahu bahwa dengan kemajemukan bangsa ini, dengan bersatu padu telah menghasilkan capaian-capaian luar biasa demi Indonesia,

10 November 1945 yang sekarang kita sebut sebagai hari pahlawan menggambarkan bagaimana semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia tanpa membedakan apa agamanya, apa sukunya, apa tanah kelahirannya, berhasil memukul mundur pasukan Belanda di bumi Surabaya

1 Juni 1945 yang merupakan tanggal kelahiran Pancasila yang kita peringati saat ini juga merupakan buah dari semangat kemajemukan bangsa. Melalui BPUPKI sebagai badan perumus dasar negara yang beranggotakan berbagai macam suku dan golongan mampu menghasilkan sebuah pemikiran yang sangat berarti dan menjadi dasar negara ini. 

Dari beberapa contoh di atas kita dapat mengetahui bahwa kemajemukan bangsa bukanlah sebuah kutukan atau takdir yang pahit melainkan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita manfaatkan dan kuatkan. 

Dewan juri dan teman-teman yang bijaksana,

Lantas apa peran kita sebagai generasi muda dalam menjaga dan menjunjung tinggi semangat persatuan bangsa?

Pemuda yang saya lihat sekarang bukanlah pemuda di zaman kemerdekaan yang berani mengorbankan jiwa raganya untuk ibu pertiwi meliankan pemuda yang hanya sibuk mengkritisi tanpa memberi solusi

Pemuda yang saya lihat sekarng bukanlah pemuda yang mau bergotong royong membantu sesama melainkan pemuda yang terus saja berkutat dengan sosial media

Pemuda yang saya lihat sekarang bukanlah pemuda yang berlaku jujur dan sopan santun dalam bertutur kata melainkan pemuda yang sibuk mementingkan individualisme tanpa mempedulikan yang lainnya

Bagaimana kita mampu menjadi perekat kemajemukan bangsa jika kita seperti ini?

Dewan juri dan teman-teman yang bijaksana,

Ditengah kegelisahan atas identitas generasi muda, saya masih memiliki keyakinan bahwa masih sangat banyak dari kita yang mau dan mampu bersatu padu menjunjung semangat kemajemukan bangsa. 

Ialah pemuda yang masih tulus ikhlas mengabdi pada sesama melalui organisasi-organisasi sosial yang segera bahu membahu menolong sesama tanpa membedakan apa golongannya, apa sukunya dan apa agamanya

Ialah pemuda yang masih menghargai dan menghormati antar sesama melalui sopan santun dan tegur sapa tanpa membedakan apa warna kulitnya, apa logat bahasanya, dan apa budaya kedaerahannya
Ialah pemuda yang masih melestarikan ciri khas daerahnya melalui sanggar-sanggar seni dan mau bertukar karya dengan daerah lainnya

Ialah pemuda yang sadar dan tahu bagaimana besarnya bangsa Indonesia dengan kemajemukan dan kenaekaragamnnya. Ia tahu bahwa semua ini bukanlah kutukan, bukanlah lubang yang membuat kita terperosok dalam, melainkan sebuah anugerah dari Tuhan

Dewan juri dan teman-teman yang saya banggakan,

Mari kita sebagai generasi muda menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan karena kita adalah sebuah Agen Perubahan dan penentu masa depan nasional. Di pundak kitalah kemajemukan bangsa dipertaruhkan, di pundak kitalah persatuan dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia.

Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan 

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta, 1 Juni 2017

Ilham Zahrir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menunggu Senja Turun Dengan Santun