Ideologi Bekerja, menurut saya

 Bekerja, dalam sudut sempit, saya pikir mudah. tinggal apa yang diperintah dilaksanakan. Tanggung jawab dan tugas dipenuhi dan diselesaikan. Hanya itu. Mudah. Bekerja seperti robot. 

Namun, sampai disini, saya mulai menemukan pemahaman baru tentang arti bekerja secara luas. Meski belum sepenuhnya. 

Apa yang saya yakini dulu ternyata salah. Pertama,

saya salah mengartikan bekerja. Pikir saja, dalam 10,5 jam waktuku dari setengah 8 hingga jam 5 sore, waktuku habis di kantor. Bisa dibilang, waktuku habis di kantor. Kaya rumah saja. 

Pemahamanku mulai bergeser bahwa sebaik-baik rumah adalah yang akrab dengan keluarganya. Maka, dalam bekerja, bukan hanya tanggung jawab dan tugas yang harus dipenuhi namun juga hubungan dengan teman, atasan, bawahan atau siapapun harus saling menjaga dan memiliki. memiliki hubungan yang baik akan membuat saya sendiri merasa nyaman dan krasan untuk bekerja. 

Bekerja tidak hanya memenuhi target namun juga hubungan dengan manusia lainnya untuk menciptakan kondisi yang nyaman, tentram, bahagia. 

Sulit memang karena watak manusia beda-beda. Maka, sebagai manusia dan bukan robot, saya harus mampu baik ke sesama. 

Kedua, pemahaman saya mengenai bekerja adalah sampingan. Masih ada prioritas lain yang saya miliki. prioritas pada orang tua, keluarga, ponakan, kakak, teman, pada kekasih (hai icaaaa) lalu prioritas pada diri sendiri. 

Ini adalah pendorong, penyemangat, pemotivasi untuk selalu bergairah dalam bekerja. Jangan lupakan.

Satu doaku pada Tuhan, "ya Allah, semoga Engkau tidak membuatku pernah lelah dan jenuh pada semua pekerjaanku."

Serang, 13.56 WIB

Di sela-sela mempersiapkan rapat.