" Dongeng adalah sarana terbaik untuk mendidik "-Gumamasa
Dongeng adalah dunia anak-anak. Ia polos, lucu, menjengkelkan dan menyedihkan. Tidak adabatas abu-abu dalam dongeng. Benar dan salah. Pedoman utama dalam sebuah cerita dongeng. Bagi saya yang hanya mampu membaca majalah BOBO sekali dalam sebulan, dongeng memiliki daya tarik tersendiri. Ia seperti kekal dalam ingatan dan setiap tindakan.
Cerita yang saya ingat saat kecil adalah dongeng Kancil dan Buaya. Bagian pertama dari dongeng ini adalah Buaya hendak memakan Kancil tapi berkat kecerdikannya, Buaya berhasil diberi pelajaran. Ia terjepit diantara kayu besar. Bagian keduanya, saat Buaya terjepit, Kancil merasa kasihan dan sebaliknya ia malah membantu Buaya keluar dari jepitan kayu tersebut.
Cerita ini sangat sederhana namun kita sudah dapat melihat jelas tentang perilaku baik dan buruk. Di zaman sekarang, menurut saya pribadi, sangat sulit membedakan baik dan buruk. Semuanya serba abu-abu. Tentu saja saya sedih, makna dongeng masa kecil saya tak sesuai kenyataan saat saya sudah besar.
Saya ingin belajar mendongeng. Anak-anak harus belajar baik dan buruk. Ia harus paham segala isidunia, segala tingkah polah dan segala yang baik dan buruk. Dan, saya perkenalkan teman saya.
Mungkin sedikit terlambat bagi saya untuk belajar. Meski begitu, saya tidak akan menyerah. Selagi masih ada kesempatan untuk belajar, saya akan berusaha. Doakan aku kawan.
Semoga dongeng mampu merubah masa depan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar