Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Selasa, 14 Maret 2017

Buku Hadji Murat


google.com

Judul         : Hadji Murat
Pengarang     : Leo Tolstoy
Tahun Terbit   : 2016 (terjemahan)
Penerbit      : Narasi (www.penerbit-narasi.com)







 
Selayang pandang,

Leo Tolstoy dilahirkan di Yasnaya Polyana, Rusi Tengah pada tahun 1828. Pada tahun 1844 beliau kuliah bahasa-bahasa timur, kemudian hkum, di Universitas Kazan, tetapi tidak sampai mendapat ijazah.  Pernah masuk juga di resimen artileri. Sebagai seseorang yang senang membaca, ia bertekad untuk memahami dunia sekelilingnya kemudian mencoba untuk menjelaskan keyakinan-keyakinan filosofis dan religiusnya melalui fiksinya dan dengan latar belakang kejadian-kejadian. Beberapa karya yang terkenal adalah Anna Karenina (1873-1877) dan Perang dan Damai (1863-1869).

Saat itu tahun 1852, Haji Murat, begitu ia dikenal, adalah salah satu pemimpin muslim yang paling disegani sekaligus menjadi momok bagi tentara Rusia. Pada usia 23 tahun,  Hadji Murat mencapai titik puncak kemasyurannya sebagai salah satu musuh Rusia dalam perebutan dominasi daerah pegunungan yang terletak di batas selatan Kerajaan Romanov. Namun, hal yang tak terduga pun terjadi dimana Hadji Murat tiba-tiba menyerahkan diri pada pihak Rusia. Dalam satu sisi pihak Rusia memandang hal itu sebagai ancaman namun di satu sisi dianggap pula sebuah keuntungan. Menyerahnya ia pada pihak Rusia dikarenakan Gubernur Shamil, yang sama-sama musuh Rusia, memburunya dan menawan seluruh keluarganya. Harapannya untuk menyerah pada pihak Rusia tidak lain agar pihak Rusia bersedia menukarkan tawanan pemberontak dengan keluarga Hadji Murat dan sebagai imbalannya Hadji Murat berjanji akan membantu pihak Rusia melawan Shamil. Namun, pihak Rusia bertiindak kurang cepat dalam menanggapi hal tersebut. Hingga pada suatu hari, datanglah utusan Shamil menemui Hadji Murat di Kamp Rusia tempat ia berlindung. Utusan itu menyampaikan ancaman bahwa Shamil akan membunuh keluarganya terlebih anaknya, Yusuf, akan dicongkel matanya lalu dibunuh. 

Hal itu tentu, membuat gelisah Hadji murat hingga membuat ia tak bisa tidur memikirkan bagaimana jalan terbaik yang harus ia lakukan. Subuh beranjak, dan keputusan Hadji Murat sudah bulat. Diikuti oleh 5 orang pengikutnya yang setia, Ia kabur dari kamp Rusia. Pihak Rusia dengan bala tentaranya dibantu oleh pihak-pihak yang membenci Hadji Murat, memburu mereka. Hingga terjadilah pertempuran yang akhirnya membuat jalan cerita menjadi meneggangkan dan penuh dengan luapan emosi. 

Hadji Murat adalah fiksi terakhir karya Leo Tolstoy yang diterbitkan Tahun 1912. Gambaran dahsyat mengenai konflik dua kebudayaan yang berbeda, peristiwa-peristiwa yang luar biasa serta penggambaran detail suatu alur sungguh merupakan keistimewaan novel ini. Bagi anda yang berminat untuk membaca buku ini, silahkan kunjungi website yang tertera dan saya ucapkan “Selamat Membaca “ karya sang empunya sastra realis.


Peluru, kamu panas dan membawa kematian, tetapi bukankah kamu abdiku yang setia? Tanah hitam, kamu kelak menjadi selimutku, tetapi dengan kudaku? Maut, kamu dingin, tetapi akulah tuanmu. Bumi akan merebut jasadku, dan surga menjemput jiwaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menunggu Senja Turun Dengan Santun