Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Minggu, 05 Juni 2016

Selamat Terbang, Kawan

Untuk SWS

Mari sejenak kita tengok masa silam,
Menyelami waktu melihat mu

Kisah kita bermula dari putih abu-abu
Putih bajunya serupa hatimu yang lugu
Abu-abu celananya seperti kekesalanmu, amarahmu padaku
Dan tak kuingat lagi,
kecuali senyummu yang jadi jauh
Kemudian masa pun berlalu,
Kita memilih (dipilih) jalan berbeda
Aku jadi babu,
Kau pilih pejuang
Dan sepeninggalmu, gila pula asikku menjadi babu
Hingga kuterima kabar darimu.

Kawan,
Maafkan aku yang dulu,
Dapat merindukanmu saja, bagiku
merupakan kemewahan
Kenangan menjadi jauh, kemustahilan menjadi takdir yang
menjelma menjadi kenyataan

Pulanglah, pulanglah tanpa resah dan desah
joget bermalam-malam
seluruh tubuh menari
senyum menguar dan
akhirnya terdampar di taman Tuhan

Masa lalu tumbuh penuh kenangan dengan
liar
Masa depan terukir kesedihan dengan
kehilangan
semoga kau tenang, kawan

dan seperti keinginanmu, terbang
terbang
terbang

Suatu waktu mataku tak dapat terpejam
Entah menyesali atau merindukanmu
Semoga kau tak seperti aku

Dan, meski aku tak menyaksikan pemakamanmu
dan seragam putih tanpa abu-abumu
tapi teriakanku tiada habisnya
mendesakku serupa gema

Selamat terbang, kawan
Salam kami, kemplusmara
yang selalu merindukanmu dan
mengenangmu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menunggu Senja Turun Dengan Santun