Bait 1 Semesta alam mendukung.
Kalau diingat-ingat dulu kala pas belum mengenal Anisa, kayanya hidupku seputar kerja, mancing dan makan haha. Berangkat pagi, pulang malem, trus sabtu minggu mancing, trus banyaknya sih di kamar kosan. Main hape sampe malem, telpon temen-temen. Berwarna sih, keliatannya banyak kegiatan tapi sejujurnya hatiku sepi. Kosong. Hidupku monoton. Aku merasa kok ngene banged dadi cah kerjo.
Pada suatu ketika, saat sore hari, secara tidak sengaja sebuah story muncul di instagramku, anisainles, karena gabut aku komen aja dengan lagak sok paham bahasa enggres wkwk. Dari situlah pertama kalu aku merasa mengenal dan dekat dengan orang asing.
Chatku berlanjut dengan cara yang tidak biasa yaitu melalui kesan sambat dan ngrasani. Ngrasani kerjaan, bukan orang kook, yang kena marah, kena tegur, nglakuin kesalahan. Pokoknya, aku anggep Nisa sebagai pelampiasan atas segala gundah dan resahku di kantor karena sama-sama satu kerjaan. Lalu, aku mulai merembet ke hal pribadi, keluarga, investasi, masa depan dan lain hal yang tiba-tiba aku merasa butuh banged dia dan gaakan tenang hidupku tanpa cerita seharipun dengannya.
Jujur, mencari orang yang bisa diajak komunikasi efektif seperti pelajaran KSPK, sangat-sangat sulit. Kita harus memiliki frekuensi yang sama biar bisa satu aliran.
Aku suka Nisa, dengan gaya bicaranya, bijaksananya, mau mendengarkannya, meski kadang aku tidak peduli mau dia bales apa nggak, aku hanya ngerasa nyaman untuk bercerita, kala itu.
Pada akhirnya, kesepianku dan segala aktivitas monotonku bisa lebih berwarna semnejak aku mengenal Anisa, dan ini berlangsung selama 4 bulan dari bulan Februari.
Aku mulai menemukan rasa yang berbeda dan tak mau kehilangan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar