Mutasi, bagi pegawai seperti saya adalah sebuah hal yang sangat wajar. Setiap tahun pasti kita akan dihadapi dengan suka cita maupun duka cita tentang ini. Bagi yang mutasi di dekat atau homebase tentu hal ini membawa kebahagiaan yag tak terkira. Namun, bagi yang tak sesuai keinginan, rasa-rasanya pengen netep di tempat gamau kemana-mana.
Begitulah lika liku pekerjaan. Saya sudah teken kontrak untuk hal itu selama saya bekerja. Seperti yang saya alami seminggu ini. Pukul 9 malam pada hari Jumat, keluar sebuah pengumuman yang tak disangka. Pengumuman mutasi se propinsi.
Memang, sejak awal saya beranggapan kalau saya tidak kena mutasi. Kepala kantor saya melarang kantor lain untuk memutasi saya. Saya jadi tenang saja, kan. Namun, semua berubah. Tengtingteng... Mutasi muncul dan ada nama saya, terpampang dengan jelas. MUTASI.
Kaget. Antara percaya dan ga percaya. Ini beneran aku dimutasi?
Ucapan doa dan selamat |
Bener aja, aku dimutasi ke Kantor Wilayah. Kantor yang mengawasi 12 kantor di bawahnya se provinsi. Kantor yang rata-rata pegawai yang dipilih merupakan pegawai pilihan se-Banten. Pertanyaannya, apakah aku seperti itu?
Perasaan ini yang bikin aku ga tenang selama beberapa hari. Gelisah. Kira-kira, mau bekerja sebagai apa, bisa sesuai ekspektasi gak, bisa menyamai ga, dan sebagainya.
Ica, tempat teduh yang membuatku nyaman untuk bercerita, apapun. Wanita yang pandai membuat tenang seluruh gelisahku dan kekhawatiranku, sama seperti yang bapak dan ibuku lakukan. Aku bercerita tentang mutasi ini. Respon dia, memberi ucapan selamat atas kepindahanku ke kantor baru. Dia ceritakan bagaiman akehidupan kanwil, pola kerja, beban kerja, dan hal-hal lain seputar kantor baruku.
Maklum, dia lebih dahulu bekerja di kanwil. Sekarang giliran aku menyusulnya bekerja di kantor yang sama-sama kanwil namun berbeda wilayah kerja.
Dia adalah seorang calon istri, sahabat, rekan kerja, juru masak, konsultan keuangan, konsultan psikologis, dan konsultan medsos. Penjelasannya yang runtut, lengkap dan tertata, membuatku membaik. Perasaan khawatir berangsur-angsur sirna.
Bekerja, dimanapun, harus pandai menempatkan diri. Memaksimalkan potensi dan memberikan yang terbaik dari diri kita. Katanya seperti itu, dengan bumbu-bumbu dikit dari saya.
Saya selalu berdoa, semoga penempatan ini mampu mendorong dan memotivasi saya mencapai segala tujuan.
Tujuan terdekat ya lamaran dulu. Doakan.
2.38, Madya Tangerang
Tahap belajar enjadi orang yang sopan namun luwes.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny