Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Selasa, 03 Desember 2019

Usia ke 24

Pagi ini tiba-tiba badmood. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati. Suasana agak murung dan langit kota juga mendung. Tidak seperti biasanya. Di kursi kantor, tiba-tiba pikiranku melayang jauh 20 tahun lalu ke sebuah rumah kecil berdinding gedeg (anyaman bambu), berlantai tanah dan tempat tidur yang dipakai bersama-sama.

Hari itu aku menangis. Merengek kepada Bapak Ibuku minta dibelikan mainan.

"Pak, Buk, iki lak aku ulang tahun, tumbasne dolanan" tangisku semakin keras.

Sungguh aku tak mengerti kondisi saat itu, hidup keluarga lumayan sulit. Ibuku yang dulu punya warung kecil di rumah mulai sepi pembeli. Bapakku yang dulu PNS hanya bergaji kecil karena diangkat dari ijazah SMK.

Aku tak peduli. Aku terus menangis dan menangis. Hingga aku akhirnya dibelikan mainan truk warna kuning di pasar Sambi.

Dan, di kursi ini, di kantor ini, 20 tahun berlalu, dadaku sesak. Ada tangis yang sulit aku lepaskan. Rupanya aku tahu bahwa perasaan burukku hari ini tak lebih dari ingatan masa kecil yang sungguh merana. Ingat akan kegetiran dan kepahitan masa lalu. Ya Tuhan, maafkan jika aku sering lupa bersyukur dengan menengok ke belakang.

04 Desember 2019, hari Selasa, aku bersyukur bahwa Tuhan telah memilihkan jalan lain yang sungguh-sungguh tidak aku sangka.

Sekarang anak kaecil yang merengek minta mainan, sudah kerja. Penghasilan cukup lumayan dan bahkan bagi saya, sudah sangat lumayan. 20 tahun berselang dari seorang anak kecil cengeng menjadi seorang pekerja yang bisa menghidupi keluarga. Roda telah berputar dan waktu berlalu begitu cepatnya.

Hari ini pada siang yang mulai cerah, suasana hatiku pun juga mulai cerah. Doa-doa mengalir dari teman-temanku, hadiah-hadiah dikirimkan dan senyuman hangat silih berganti disunggingkan, kepadaku.

Ya Allah, aku berdoa kepadamu, semoga doa-doa baik yang hari ini dipanjatkan untukku, Engkau kabulkan. Berikanlah juga balasan yang baik bagi mereka yang sudah tulus mendoakan. Aamiin.

Terima kasih semuanya, semoga di usia 24 ini semakin tua juga pemikiran, pandangan, sikap dan perilaku. Ibarat padi yang semakin berisi semakin merunduk, saya ucapkan terima kasih sekali lagi.



































14.43 WIB
Depan leptop di Meja Kerja. Dalam suasana hati penuh suka cita dan rasa syukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menunggu Senja Turun Dengan Santun