Jadi ceritanya, saya dulu pernah suka sama cewek, orang Aceh, namanya Veren. Sejak pertemuan ke-5 di kelas X-E, saya melihat kok dia ini pintar dan hidungnya mancung. Saya mulai suka. Tapi saya minder banget soalnya dia pinter cuy, rajin, nilai terbaik, IPK tinggi.
Kepintaran dan kecantikannya membuat saya tertarik dan mulai timbul buih-buih asmara. Tapi, bukan Ilham namanya kalau tidak mau berjuang.
Saat tingkat 2 (semester 3), kami pisah kelas. Kecewa sih. Tapi pas mendengar ada undangankejutan ulang tahun oleh Rahma, temen deket Veren, saya langsung dag dig dug.
Kira-kira, hadiah apa ya yang bisa membuatnya terkesan dan mengingat-ingat diriku?
Untung bin Alhamdulillah, saya dikaruniai oleh Allah sepasang teman yang sangat pengertian dan sangat mau direpotkan. Namanya Latif (sekarang di Muara Teweh, Kalimantan) dan Abraham (Jakarta) yang juga satu kosan denganku.
"Dug, dug, dug" ku gedor-gedor pintu kamarnya. Dia sedang klekaran di kasur. Meski agak - agak terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba dan semengejutkan ini seperti kedatangan sidak Bapak Kosan, dia mulai tanya-tanya.
Aku mulai deh cerita ke dia kalau mau ngasih hadiah ulang tahun ke temen. Aku mulai nanya, kira-kira mau dikasih apa, yang simpel tapi berkesan.
Kenapa saya baru tahu ultah doi karena diajak si Rahma tak lain tak bukan karena saya sesungguhnya tidak tahu kapan tanggal lahir dia. Cinta-cinta tapi ya nggak perhatian-perhatian banget, begitulah kira-kira. Ditambah, saya agak kesulitan menghafalkan tanggal-tanggal selain kesulitan juga menghafalkan jalan.
Dengan muka memelas dan mimbik-mimbik, Latif memintaku mengambilkan whiteboard, penghapus dan spidol. Saya bingung, mau ngapain dia ini.
Dia membuat garis. "Potonen le". Oke aku poto. Membuat garis lagi. "Potonen cung".Oke, saya poto. Dia membuat gambar. "Potonen meneh". Oke saya poto lagi. Karena saya tidak paham poto bagaimana yang dia harapkan, makanya di video dibawah, potonya agak kurang pas wkwk.
"Sik, sik, jan-jane kamu ini mau buat apa, tif" tanyaku penuh kebingungan.
"Ini yang dinamakan stopmotion. Kumpulan gambar-gambar yang dirangkai untuk dijadikan videoutuh yang bisa bergerak. Jadi, poto-poto ini akan digabung seolah-olah tangan kita menggambar secara langsung dan penuh intrik keajaiban" jelasnya dengan bahasa yang ndakik-ndakik.
Saya paham. Jadi, mau bikin stopmotion. Jadinya kaya apa, saya masa bodoh yang penting, ini out of the box, unik dan berkesan penuh perjuangan. Gambar satu per satu. Poto satu per satu. Hingga akhirnya selesai.
Peran teman saya yang pertama selesai. Selanjutnya, teman saya, Abraham sang kolektor bokep, sekaligus rajanya videoediting.
Sejak awal, dia memang sudah memperhatikan apa yang Latif dan aku kerjain. Jadi saat selesai bagian Latif, dia sudah siap dengan seperangkat komputer, iya komputer, di kamarnya dan aplikasi pengedit video.
Saya dengan tegas dan pasti,memilih lagu "Naif - Senang Bersamamu" untuk menjadi musik latar dalam video ini. Selain karena iramanya yang mashoook, pesan yang terkandung dalam lagu ini cukup mewakilkan apa yang aku inginkan melalui hadiah ini. Sungguh, Ver, aku senang saat bersamamu di manapun, di kelas, di taman, di parkiran, di aula, di mesjid saat tugas PAI, meski kamu sedang marah, cemberut, sedih, bahagia dan apapun keadaanmu, aku senang.
Tidak butuh waktu lama, pukul 20.00, video telah siap. Maish keburu. Kejutan ultah akan dilakukan pukul 20.30.
Ada waktu setengah jam untuk mandi dan pakai baju agak rapi.
Semua sudah di samping kos Veren. Kue sudah siap. Flashdisk di kantongku pun sudah siap. Kami mengetuk pintunya dan kejutan dimulai. Selamat ulang tahun. Saat itu aku sangat grogi dan deg-degan. Dengan sikap kalem, aku berpura-pura biasa-biasa saja selain mencari momen yang pas untuk memberikan hadiah ini.
Pukul 21.30, beberapa teman sudah pulang dan masih ada Rahma, Kamu, dan satu lagi saya lupa. Bismillah, inilah waktu yang tepat.
"Ver, aku punya sesuatu yang spesial untuk ulang tahunmu" kataku.
"Apanih, jangan bilang kamu mau nembak aku ya, atau cinta-cintaan apalah itu, aku pokoknya gamau nerima kalau kaya gitu" kata dia dengan agak menggebu-gebu
"Bukan, tenang saja, ini cuman hadiah ulang tahun" jawabku lagi dengan agak khawatir
Dia mulai mengambil leptopnya dan aku mengeluarkan flashdisk merk toshiba berwarna kuning 32 GB. Aku colokkan dan aku kopi ke data:D dengan folder SELAMAT ULANG TAHUN VEREN.
Dia mulai nonton videonya sedangkan aku menonton sorot matanya dan lesung pipinya sembari menerka-nerka bagaimana perasaannya saat ini.
Di dalam hatiku sesungguhnya agak-agak kecewa atas perkataanya tadi, setertutup itukah dia terhadapku dan semencolokkan itukah aku memberi perhatian padanya hingga dia sudah bisa menebak kalau aku ada rasa. "Bukan bermaksud menembak, setidaknya aku hanya ingin menunjukkan kepadamu, meski aku orangnya biasa-biasa saja, tapi kalau urusan mencintaimu, aku berani berusaha. Apapun, untuk membuatmu bahagia meski aku akan selalu lupa tanggal lahirmu" kataku dalam hati.
"Makasih ya hadiahnya, bagus kok. Makasih banget. Aku simpen ya" katanya.
Aku senang ternyata kamu menerima hadiahku yang acak adul ini. Bintang berkerlap-kerlip dan bulan bersinar terang. Sepertinya malam ini akan ada babak baru kedekatanku dengan mu. Aku mulai membayangkan segala hal yang indah-indah. Jalan ke kampus bersama, makan siang di kantin bersama, membaca buku di perpus bersama, pokoknya senang bersamamu terus.
Namun, yang aku kira ternyata salah. Aku tidak ingat apa yang menjalari semua ini, tapi kamu tiba-tiba marah sama aku. Padahal seingatku, aku tidak macam-macam dan tidak berkata yang aneh-aneh. Malam itu kamu marah. Aku bingung dan akhirnya aku putuskan untuk duluan pulang saja.
Semoga kado ulang tahunku ini, yang memang benar-benar spesial untuk kamu dan menurutku, merupakan kado terniat sepanjang karir percintaanku,membuatmu terkesan dan selalu mengingatmu.
Tak mengapa jika tak berjodoh, toh Tuhan juga sudah menentukan takdir umatnya masing-masing. Doaku satu, semoga di ulang tahunmu setiap tahunnya, sorot mata dan lesung pipi senyumanmu tetap terpasang dan membuat semuaorang terpana persis saat aku melihatmu malam itu.
Terima kasih telah memberi arti dihidupku saat kuliah dulu.
22.49 WIB
Sedang Mengenang-ngenang Masa Lalu
sori bosku, sy kurang berminat
BalasHapus