Oleh: Roesita Widya Hapsari
Setiap hari,
Matahari terbit di tempat yang sama
Membuka mata, menjalani aktivitas seperti biasa
Mandi, makan, minum, berjalan, sekolah, bernafas
Senja kembali pergi menemui malam
Begitu seterusnya, bertahun tahun
Ribuan hari jutaan detik
Apakah selamanya akan sama seperti ini ?
Apa selamanya akan terus hidup ?
Pagi ini, aku sempatkan diri melihat langit
Luas, sangat luas, siapa pemilik langit seluas ini ?
Kuhirup sejuknya udara pagi
Dengan memejamkan mata
Sangat menenangkan
Lalu aku berfikir, sepuluh menit saja aku tidak dapat bernafas
Apa yang akan terjadi ? pasti akan sangat menyakitkan
Kutatap rerumputan berbuah embun embun jernih
Apa jadinya jika kedua bola mataku hanya bisa melihat hitam ?
Kulangkahkan kaki ke dapur dengan mudahnya
Kubayangkan jika kakiku kaku tak dapat ku gerakkan ?
Kutelan sepotong biskuit di meja sambil mensruput secangkir kopi hangat
Nikmat, sangat nikmat
Bagaimana jika mulut ini tak bisa kubuka ?
Perut ini tak terisi barang tiga hari saja ?
Bagaimana ?
Siapa yang menciptakan manusia sesempurna ini ?
Allah
Kita mengetahuinya, menyebut nama-Nya
Tapi tidak setiap saat kita merasakan kehadiran-Nya
Karena kita tidak mau mendekatkan diri ke arah-Nya
Ketika sedih, kita hanya fokus pada objek yang membuat kita sedih
Ketik sakit, kita hanya fokus pada objek yang membuat kita sakit
Ketika bahagia, kitab hanya fokus bada objek yang membuat kita bahagia
Pernahkah kita berdialog dengan pemilik rasa ?
Meminta solusi dan ketenangan dari-Nya ?
Menyadar bahwa semua hanya sementara
Mata digunakan untuk melihat yang tak seharusnya
Tangan digunakan untuk melakukan yang tak semestinya
Hati digunakan untuk merasakan obsesi semu atas nama cinta
Kaki digunakan dengan berat langkah memenuhi panggilan Nya
Bagaimana cahaya cinta-Nya bisa kita rasakan jika kita terus mengecewakan-Nya ?
Untuk apa hidupku ? Untuk apa aku bergerak dari pagi hingga pagi lagi ?
Untuk apa Allah masih memberikan cinta-Nya disaat beribu dosa telah tercatat ?
Agar kita sadar bahwa hanya kasih sayang Tuhan yang abadi
Tuhan ingin kita belajar, belajar dan belajar
Berproses untuk tetap konsisten mengikuti aturan-Nya
Seberat apapun, sesulit apapun, sesakit apapun
Karena Tuhan memiliki kejutan yang indah dibalik setiap kisah perjuangan
Ya, kita adalah para pejuang, dengan langkah ibadah dan peluru Doa
Berjuang untuk menggunakan usia yang ada dengan sebaik-baik nya
Bukan dihabiskan untuk hal yang sia-sia
Begitulah semestinya
Pagi ini ku sambut dengan senyum dan ucap syukur
Aroma embun, indah sinar matahari, dan menikmati secangkir kopi
Itulah bukti cinta-Nya
Cinta seperti apa lagi yang kubutuhkan ?
Ini adalah cinta paling sempurna
Dari Allah kepada seorang hamba
Setiap hari selama aku masih bernafas dan mampu berdiri
Akan selalu ada kesempatan
Kesempatan pertama, kesempatan kedua, kesempatan ketiga dan seterusnya
Hingga setan lelah menggoda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar