Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Selasa, 09 Mei 2017

Ulang Tahun Dino

Teruntuk : VY

Seri Petualangan Trio Detetif Junior

Pagi itu seluruh warga kampung Sukaraja dibuat heboh. Telah terjadi kasus pencurian di kebun buah Pak Marta. Pasalnya, sudah sekian lama tidak ada kasus pencurian di desa itu sehingga banyak warga merasa panik jika kebun buah milik mereka giliran dicuri. Desa Sukaraja memang salah satu desa penghasil buah-buahan terbaik di seluruh kota. Kualitas buah yang bagus membuat harga jual menjadi tinggi sehingga jika sampai ada kasus pencurian, maka pemilik akan merugi. Pak Marta dikenal di kalangan anak-anak sebagai orang yang galak dan sering memarahi anak-anak jika bermain-main di kebunnya.

" Pak RT, desa kita sudah tidak aman lagi. " teriak salah satu warga kepada Pak RT

" Betul pak, kita harus berjaga-jaga dan waspada agar tak ada kasus pencurian seperti ini lagi. " kata Pak RT

" Jangan terlalu cemas Pak, buah yang dicuri jumlahnya tidak seberapa." kata Pak Marta dengan tenang.

" Wah untung saja ya pak, tapi saya heran, siapa ya yang mencuri buah-buah di kebun Pak Marta? tanya salah satu warga

" Saya sendiri juga tidak tahu, pak. Yah semoga ini tidak terjadi di kebun-kebun lain, pak " jawab Pak Marta


Aldy, Adnan dan Firman mendengar percakapan tersebut dan ikut penasaran siapa yang berani-beraninya mencuri di kebun Pak Marta.

" Adnan, Firman, kita harus menyelidiki kasus ini. Ayo kita pecahkan kasus ini" kata Aldy dengan semangat.

" Setuju. Tapi Pak Marta kan galak, apa kita dibolehkan? " tanya keduanya serempak

Namun akhirnya, mereka bersepakat menjalankan misi penyelidikan ala detektif untuk mengetahui siapa pencuri buah di kebun Pak Marta dan memberanikan diri meminta ijin kepada Pak Marta.

" Oh kalian mau mencari tahu pelaku pencurian di kebunku, saya ijinkan. Kalau nanti sudah ketemu pelakunya katakan padanya bahwa bapak tidak marah." kata Pak Marta sembari berdehem

Awal mula penyelidikan mereka di mulai di tempat kejadian perkara (TKP) yaitu di kebun Pak Marta. Mereka melihat kondisi pohon yang berjumlah 5 buah yang telah dicuri buahnya. Belum ditemukan petunjuk apapun di pohon tersebut karena tidak ada kerusakan apapun di pohon itu. Tapi, setelah sekian lama menyelidiki, Firman menemukan jejak kaki.

" Hei, aku menemukan jejak kaki. Kesinilah ! " teriak Firman

" Jejak ini memiliki ukuran yang kecil, berjari 5 dengan jempol besar, dugaanku ini telapak kaki manusia, Coba Adnan kamu bandingkan kakimu dengan jejak itu. " perintah Aldy. 

Adnan langsung melakukan perintah Aldy dengan membandingkan ukuran jejak kaki tersebut dengan telapak kaki miliknya. 

" Ah, ukurannya sama. Berarti kemungikinan pelakunya seumuran kita, antara 10-12 tahun. Menurut pengakuan Pak Marta, keadaan kebun saat sore hari masih baik-baik saja sehingga kemungkinan pencurian ini terjadi pada malam hari. Adnan, Firman, kita tanyai setiap anak yang seumuran kita, apa yang mereka lakukan saat malam hari pada malam pencurian tersebut." komando dari Aldy kepada teman-temannya dengan penuh mimik penasaran.

Mereka kemudian menyebar ke penjuru kampung dan menanyai setiap anak yang berumur antara 10-12 tahun. Hari pun menjelang siang, mereka belum menemukan petunjuk apapun. Dari beberapa anak yang mereka tanya, tidak ada jawaban apapun yang meragukan mereka. Hingga akhirnya mereka berkumpul lagi di poskamling desa. Belum ada petunjuk apapun sebagai titik terang kasus ini. Saat mereka sedang pusing memecahkan masalah tersebut, lewatlah Dino dengan menenteng setumpuk kertas.

" Aldy, Adnan, Firman, wah kebetulan sekali bertemu kalian disini. Kalian tahu tidak ini hari apa?" tanya Dino dengan senyum mengulas

" Hari Senin, tanggal 8 Mei. Kamu aneh tanya hari apa ini. " jawab Firman dengan nada pelan

" Ah bukan itu maksudku, kawan. Ini adalah hari ulang tahunku yang ke-12. Aku  mengundang kalian semua untuk datang ke acara ulang tahunku nanti sore jam 4.Ini undangan untuk kalian semua. Jangan lupa datang ya, dan eitsss jangan lupa kado untukku juga. hahaha " kata Dino dengan riang.

Sembari menyerahkan undangan kepada mereka bertiga, Dino langsung berpamitan untuk menyerahkan undangan ke teman-teman lain sebayanya. 

" Ah nanti kita harus bawa kado, ya. Emmm,, apa ini kadonya ? " tanyan Aldy

" Video Stopmotion saja sambil diselipi lagunya Naif - Senang bersamamu, kan bagus juga itu, Dy" jawab Adnan.

" Atau kita kasih saja buku bacaan, biar sekalian nambah pengetahuan" timpal Firman

" Ide kamu bagus juga, Nan. emm,, ahaa aku sudah punya hadiah yang istimewa dan spesial untuk Dino. " kata Aldy dengan penuh semangat

" Caranya?" tanya Firman penasaran

Aldy membisikkkan rencana ke kedua temannya itu dan siap melaksanakan rencananya. 



Sore hari jam setengah 4, mereka bertiga sudah datang tepat di depan pintu Dino. Padahal, undangan yang diberikan adalah pukul 4. Dino mempersilahkan masuk dan meminta mereka duduk sembari menunggu teman-teman yang lain datang. Firman duduk paling depan dekat kue ulang tahun, Aldy duduk disamping tempat kado dan Adnan duduk di dekat pintu masuk. Waktu berlalu, sedikit demi sedikit orang-orang yang diundang Dino sudah datang. Di sebelah pintu masuk, Adnan mulai celingukan mengamati keadaan sekitar sembari tersenyum-senyum pada tamu lain yang datang. 

Aldy juga tak kalah sibuknya dengan Adnan, bola matanya yang  bulat dengan alis tebal sibuk mengamati teman-temannya yang datang di ulang tahun Dino. Sementara Aldy, dengan tenang dan santai membantu mengatur posisi kado yang diletakkan di meja kado. Acara pun dimuali dan semua anak-anak menikmati acara tersebut. Balon-balon yang tersusun rapi di sudut-sudut ruangan menambah nuansa meriah di acara tersebut, 

Tepat pukul 17.30, acara pun selesai dan teman-teman Dino mulai meninggalkan rumah Dino. Termasuk Aldy, Adnan dan Firman. 

Habis sembahyang maghrib, mereka berkumpul di pelataran masjid. 

" Ah aku tidak melihat tanda apapun di acara tadi " kata Firman

" Sama, aku juga. Tak ada hal yang mencurigakan. malah aku banyak makan disana tadi, Buah-buahannya manis, apalagi yang di siapkan khusus oleh Dino. Mantapp " kata Adnan

" Tenang kawan, masalah ini sudah terpecahkan. Kalian nanti juga akan tahu sendiri siapa pelaku pencurian di kebun buah Pak Marta " jawab Aldy dengan sumringah

Keesokan harinya ditempat biasa mereka berkumpul, Pak Marta mendatangi mereka bertiga dan bertanya mengenai pemecahan kasus tersebut.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menunggu Senja Turun Dengan Santun