Sial memang rasanya jadi pria. Tentu berhubungan dengan kodrat alamiahnya sebagai pemilik kewajiban "memilih" disamping hak wanita untuk "dipilih". Bagaimana tidak, rasa-rasanya dari hal tersebut, saya terkena imbasnya secara langsung. Entah karena korban iklan atau sadar akan posisinya, banyak kaum hawa yang secara membabi buta dan sekonyong-konyongnya menetapkan selera.
"Indomieeeee, seleraaakuuu"
begitulah kiranya jika wanita menerapkan prinsipnya dan akhirnya sudah barang pasti, jika pria yang mengejarnya tak sesuai dengan seleranya maka bersiaplah untuk menghadapi berbagai jenis penolakan. Dari berbagai penolakan yang sudah saya alami #halah, saya sudah merangkum beberapa, antara lain :
- Chat kamu lama tidak ditanggapi atau tiba-tiba anda seperti diacuhkan.
- Dia pura-pura bego atau memang bego betulan, dideteksi dengan pola percakapannya dengan anda.
- Perlahan-lahan menjauh atau bahkan hilang tanpa bekas. Ini yang paling menyiksa
- Namun yang paling parah adalah anda secara terang-terangan ditolak dengan kata-kata "maaf, kamu bukan seleraku"
nah, jika anda wahai kaum pria mengalami hal tersebut, maka sesegeralah mencari solusi. Jangan ke klinik TongFeng, tapi ke klinik Tuhan. Meski kau terbiasa dilukai oleh wanita, itu tidak mengapa sebab Tuhan sayang pada hambanya.
Wah kalo saya ya jangan ditanya, sebagai lelaki yang berkharisma tentu saja anda sudah tahu kan alasan saya rajin ke masjid????