Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Kamis, 08 Desember 2016

Olok dan Kotang ajaib

Teman, memang memiliki karakter dan tabiat yang beda-beda. Seperti hal nya teman saya yang satu ini. Entah setan apa yang merasukinya hingga kini. Mungkin dulu ibu bapaknya menginginkan anak perempuan atau mungkin terjadi kesalahan kromosom langka yang  membuatnya nggapleki  tidak ketulungan. Haha. Mari saya kenalkan :

Ganteng-ganteng kimcil
Namanya Agung a.k.a Olok (saya kurang tahu kenapa jeneng karapannya begitu) tapi untuk lebih enaknya saya panggil Olok saja. Umur 21 tahun, masih single tapi sekarang dalam tahap pedekate dengan mantannya yang pacaran 2 minggu setelah itu putus karena alasan “kamu terlalu baik buat aku” #halahpret, sejujurnya alasannya adalah pacarnya belum bisa move on dari mantannya #eaa (kamu sudah move on belum dek? Kamu iya kamu). Mungkin gegara disakiti pacarnya dahulu, terjadilah peristiwa yang sungguh-sungguh tidak saya inginkan. Begini kejadiannya, 

Sejak tersakiti oleh mantan pacarnya, kehidupannya menjadi penuh ambiguitas. Mau gaul sama cewek pun mikir-mikir hinggga kehidupannya hanya didedikasikan oleh teman-teman cowoknya. Beruntung, lingkungan kampus kami mayoritas cowok-cowok lethek ra tau adus sehingga ya begitulah, pergaulan apa adanya menjadi hal fantastis. Namanya juga cah cinta, segala perkara asmara lalu iia ceritakan pada teman-temannya hingga suatu hari, saat ngumpul, ditanyalah teman saya itu sama Londho,

“Lok, gimana pacarmu kemarin “ tanya Londho yang wajahnya agak wagu (liat poto)

“ Siapa? Pacar? Opo aku punya pacar? “ dengan cengengesan dan kepala ndongak-ndongak ia jawab pertanyaan itu sebagai sikap kemlinthi karena sudah move on

“Oalah begitu, tenang saja, urusan wanita itu hanya kecil, bisa diatasi. Mau tahu resep menjadi seorang cowok yang didambakan dan dipuja-puja wanita? Wagu-wagu begini saya sudah punya mantan 5, bagaimana, mau?” tanya Londho dengan serius

 “ Loh apa itu resepnya? Mbok saya dikasih tahu, Ndo “ Olok mulai penasaran

“ Sini nonton susumu, wah lha kok kecil. Cewek itu kebanyakan suka cowok seksih, sixpack, berotot, kalo makanan itu 4 sehat 5 sempurnya. Kamu harus lebih dari sempurna, Lok. “ saran Londho

Susumu menunjukkan kejantananmu



Olok mulai manthuk-manthuk kemudian mencoba bertanya lagi karena penasaran, 

“Ha njuk  aku harus bagaimana? Dari lahir emang badanku kecil, kerempeng, mbok ya aku diajari resepnya ? “ tanya Olok

“ Gampang, sini saya kasih tau. Pertama, kamu olahraga teratur, lari pagi seminggu 3 kali. Makan-makanan bergizi dan jangan lupa minum susu. Push up saat mau tidur dan sesudah bangun. Saat sore kamu sit up minimal 50 kali kemudian jangan lupa juga barbel di tangan kanan dan kiri. Tak jamin 5 bulan kamu bisa sixpack “ jawab Londho

“Haluwalah, itu kok lama sekali, Ndho, keburu cewek saya pada minggat. Mbok saya minta cara cepat dan praktis saja, seminggu sudah jadi, gitu lo “ timpal Olok

“ Lah piye, kalo gak mau ya sudah pakai kutang sana “balas Londho sekenanya dengan mbesengut

Kutang Ajaib
Lha kok ndilalah, bajingkrek, saran Londho dipakai juga, saran yang paling praktis itu. Mungkin dia lagi gegana, gundah galau merana, selak pengen pacaran. Akhirnya ia diam-diam pinjam kutang buliknya tanpa permisi.
Duh Gusti Paringono Ekstasi
Tapi apa mau dikata, bajingkrek, bukan sixpack yang didapat malah memble  yang dihasilkan. Setan alas, terjadi perubahan besar, iya hanya seminggu dia telah berubah. Benar, dadanya mulai berubah, menjadi besar tapi yang saya sayangkan, kenapa kok bisa-bisa wajahnya juga berubah.
 

Duh Gusti paringono ekstasi, Olok yang dulu bukanlah yang sekarang. Gegara pacar hilang sudah watak garang. Semoga kamu nyaman dengan keadaan seperti itu. ASUUU LOK. 


Nb :
Cerita ini hanya karangan belaka, tapi kalau yang cerita kisah asmaranya memang benar begitu adanya. Hehe. Agung ini satu-satunya teman saya yang saya jadikan teladan mengenai arti persahabatan, keluarga dan rasa kepedulian. Semoga amal ibadahmu diterima dan selalu menunjukkan jalan kebenaran. (Cok, aku rung mati : batin Agung)

Menunggu Senja Turun Dengan Santun