Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Rabu, 03 Februari 2016

Putri Impian (Bag.1)

Suatu hari datang seorang pria dengan kuda hitam dan berbaju baja. Mantap kali dari cara berjalannya. Dengan tangan sebesar palu ia menggedor pintu rumah.
"Dor dor dor dor dor...hei keluar kalian. Aku tahu kamu bersembunyi disini. Dari jarak 100 km aku bisa mencium baumu haha. Hei keluar" teriak pria tersebut.
Dengan takutnyavseorang anak kecil perempuan denganvrambut dikepang, bibir mungil dan pipi agak tembem keluar.
"Tuan, perihal apa engkau datang kemari? Maaf saya tidak punya uang" jawab anak itu.
" anak kecil, berani sekali kamu mengataiku. Lihat aku ini siapa, aku Herodes Sang Penguasa dari Kerajaan Ismena. Dimana kau sembunyikan kakakmu itu, Purea? " jawab pria itu.
"Maaf tuan bukannya saya mengatai anda, sungguh, tapi saya malu dibalik seragam anda, engkau tak bisa lebih santun daribseorang peminta-minta yang datang kesini seminggu seklai. Dan juga, maaf, disini tidak ada siapa-siapa. Kakakku tidak ada disini" kata anak perempuan itu.
"Hahaha..aku punya kuasa, dasar anak kecil. Kau tak punya hak melarangku. Haha.. kamu mau membohongiku. Dia ada disini, aku yakin itu. " teriak si pria
"Silahkan tuan cari kalaupun ada itu rejeki tuan. " kata anak perempuan itu dengan sopannya.
Kemudian pria bertubuh besar itu masuk, menggeledah seluruh rumah, dengan kasar ia mengobrak abrik seluruh lemari pakaian, kamar namun ia tak menemukan si Purea. Lalu tiba-tiba, terdengar suara "krek krek" dan pria itu menolehkan kepalanya dan melihat ia seorang perempuan membuka pintu belakang kemudian lari.
"Hei kamu, jangan lari. Kukejqr kau sampai kemanapun. "
Pria itu pun mengejar perempuan tersebut

1 komentar:

  1. Ditunggu part duanya ham. Tapi banyak typo lebih baik diedit lagi ya..

    x
    Dayu | PR.JA

    BalasHapus

Menunggu Senja Turun Dengan Santun