Sebagai seorang sekretaris eselon II, saya menganggap diri saya belum atau bahkan tidak sepenuhnya sekre. Alasannya karena saya tetap mempertahankan pikiran kritis saya. Beberapa kali saya telah beradu argumen dengan atasan saya dengan modus "bertanya" sehingga tidak terkesan saya memiliki pandangan berbeda dengan beliau.
Saya punya beberapa metode untuk bisa menggali sudut pandang seorang pimpinan dan dari situ saya bisa belajar. How to be a Leader.
Kalau hal ini sampai diketahui orang lain maka saya bisa dianggap menyalahi aturan kesekrean. Diklat yang pernah saya ikuti, sulu, pemateri pernah menerangkan bahwa seorang sekre jangan terlalu dekat dengan pimpinan apalagi mebicarakan hal yang bukan tupoksinya.
Saya akui itu memang benar, namun sejujurnya, dalam setiap posisi yang saya bekerja, saya berusaha terus belajar. Hal apapun. Tidak berfokus pada tupoksi yang saya miliki. Saya cenderung tertarik dengan gagasan orang-orang, problem solving, metode, planning, dsb sehingga mengerucut pada hasil.
Teman-teman, Alhamdulillah, saya sekarang memiliki argumen yang ingin saya kemukakan ke atasan saya. Dasarnya adalah keberhasilan kantor kami tercapai 100%. Saya menemukan insight baru, yang sangat banyak tentnag apa yang dilakukan kepala kantor saya. Hebat.
Pertama adalah identifikasi masalah, melihat secara luas diimana letak dan akar permasalahannnya. Kedua, membandingkan data. Keakuratan data yang dimiliki, potensi dan lubang emas yang belum digali merupakan langkah pertama untuk memecahkan masalah. Kemudian laksanakan seperti aturan-aturan manajemen, POAC yaitu Planning, Organizing, Acting,and Controlling.
Beneran berhasil loo. Meski tidak semudah itu. Atasan saya berkali-kali menegaskan ke saya, "Konsisten, ilham, konsisten. Itu yang harus kamu pegang. Meskipun nanti akan ada pro kontra, kamu harus tetap konsisten. Baru setelah ada hasil akhirnya, kamu review bagian mana yang kurang pas dan mana ynag diperbaiki. tetapi ingat, Konsisten."
Ini teman-teman, sungguh, memiliki kebijaksanaan dalam memimpin itu sangat diperlukan. and How I Amazed....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar