Senin, 28 Oktober 2019
Berkunjung ke Pulau Kalimantan
Ini adalah memori lama saya pada tahun 2012 saat pertama kali saya menginjakkan kaki di bumi Borneo. Waktu itu saya mewakili SMA dan Kota Solo dalam rangka pameran inovasi se-Indonesia.
Satu kata. PANAS. hahaha.
Iya, serius, di sana panas banget. Maklum, garis katulistiwa ada disini meski gak keliatan garisnya. Teman-teman bisa melihat poto saya saat berkunjung. Oh iya, dulu saya ke Kalimantan ke kota Samarinda yang akan jadi ibukota baru Indonesia.
Besok lagi saya lengkapi. Mau buru-buru pulang.
17.16 WIB
Bu Bos cepet-cepet pulang
Saya lengkapi.
Foto diatas adalah beberapa ciri khas yang dimiliki oleh Pulau Kalimantan. Ada rumah panggung dari kayu, suku Dayak, ladang tambang batubara, simbol kota Tenggarong yaitu Lembuswana dan tentu saja potret kebersahajaan warga disana.
kebetulan pada saat itu sedang ada festival Erau. Uniknya festival ini adalah masyarakat saling perang air, jadi siapapun pengendara yang lewat atau bis-bis atau kendaraan apapun, pasti akan dilempari oleh air. Sepanjang jalan.
Seru banget, gaes.
Masalah kulineran, saya pas nginep di hotel, saya menemukan sebuah sambal favorit tapi gatau apa nama sambel itu. Jadi sambalnya dari bawang goreng trus ada kecap dikit sama kacang. Enak banget yakin. Ditambah sedikit udang-udang kecil (rebon).
Gaes, mitosnya, siapapun yang sudah pernah mengunjungi Kalimantan dan minum air sana, kapan-kapan bakalan balik lagi ke sana. Bisa lama bisa juga singkat.
kalau aku, apakah bisa balik?
Semoga hanya sebentar saja. Kita tunggu saja.
07.48 WIB
Suasana kantor lengang karena upacara Sumpah Pemuda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar