Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Senin, 21 Oktober 2019

Bahuku


Hari ini terasa berat
segala pikiran tertumpuk
ingin sekali rasanya lari sekencang - kencangnya
kadang ketika sedang pusing
tak sadar aku terdiam lama
pun hari ini.

sedari pagi hingga matahari terbenam
kuserahkan tubuhku pada setumpuk pekerjaan yang membosankan
namun tidak dengan pikiranku yang entah pergi ke mana
lalu aku terdiam di tengah keramaian.

Di penghujung hari ketika ingin memejamkan mata
seorang teman menelfon, meminta belas kasih tanganku untuk menolongnya
aku bersedia, kataku kepadanya
namun ada yang aneh
tidak seperti hari sebelumnya
hari ini aku menolong dengan hati yang sedikit berat
mengeluh,
itulah pekerjaanku satu - satunya jika sedang banyak pikiran
aku telah sampai pada titik di mana sudah tidak tahu ke mana selanjutnya harus mengadu

kata orang, rumah adalah tempat berpulang paling nyaman
aku mencoba untuk mengamininya
aku menghubungi salah satu kontak di handphone ku, lalu mulai mengetik keluhan tentang hari ini
hanya dua kalimat ia membalas panjangnya ceritaku yang entah apakah benar ia membacanya kata demi kata
"tidak ada yang salah dengan menolong, menolong adalah hal baik. berbagi dengan sesama itu merupakan sebuah kebahagiaan. dapat pahala pula. semoga kamu mendapatkan kebaikan selalu."

sedu sedan air mataku turun membasahi bantal yang sedang kugunakan untuk menyenderkan beban pikiran ini

apa yang telah meracuniku hingga berpikiran bahwa dengan menolong temanku, aku mendapat sebuah kerugian material? pikiran macam apa ini?

kemudian aku menampar diriku yang sedang tak sadarkan diri ini
bangun dan mengambil air untuk mendinginkan hati dan pikiran

Terima kasih telah mengingatkan, sekali lagi.
terima kasih telah menjadi bahu yang selalu bersedia menerima beban - beban yang tiada henti mengalir ini
terima kasih Ibu.
semoga engkau selalu senantiasa dilimpahi atas kebahagiaan dan kesehatan.


salam rindu,
dari aku yang selalu mengadu.


Yogyakarta. 18 Oktober 2019.

Oleh: Carolina Eka Safitri (Mahasiswi Fak. Fisipol, UGM, saat nyanyi suaranya bagus banget)


note:
Senang sekali mendapat kiriman puisi dari Dek Carol, Ditengah kesibukan perkuliahan ditambah suhu politik yang lagi naudzubillah sehingga sebagai mahasiswa politik, ya taulah sendiri analisanya gimana. Ditambah tugas-tugas yang semakin amburadul padatnya. Ditambah rasa cinta yang semakin membara wkwkwk. Terima kasih atas puisi yang diberikan. Bagus banget. Semoga setelah menulis ini, perasaan menjadi lebih tenang.

Ibu memang pelita di tengah kegelapan. Jadi, sudah sewajarnya kita sellau menghormati dan menjaganya. Sehat sellau untuk Ibunya Dek Carol.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menunggu Senja Turun Dengan Santun