Hujan Turun Dengan Santun Seperti Makna Pada Kata Yang Tersimpan Rahasia.

Jumat, 13 Januari 2017

Antah Berantah

Bibirmu tersenyum menungging membalas sapaku
sore tadi saat aku melihatmu
berjalan dengan berkacak pinggang
meliuk-meliuk seirama angin yang mendesir
melewati kain penutup auratmu

wjahmu sendu seumpama hujan yang
turun tanpa permisi lalu dicaci maki
kayuhmu tak bertenaga seumpama kuda yang
menarik pelana dengan dipaksa

tapi kau juga berbeda sore itu
cantikmu tidak ada dua
berbinar seperti kilauan cahaya
merembet secepat kilat
secepat cinta yang bermuara pada kata-kata

Jangan jalan sendirian, kataku
mencoba merayu
dengan langkah malu-malu kau sibakkan ranselmu
berlari menuju pintu hati lalu
menutup diri

Kini senja yang santun sudah turun
Malam yang kelam mulai beruban
dan tatapanmu sore itu masih masih berpagut
seperti mau yang tak ingin berpaut

Menunggu Senja Turun Dengan Santun