" Hahaha, dasar kau ini. Sudah tau umurmu semakin tua, masih saja kamu menjadi-jadi, hahaha. Enak tidak pijitanku? Ini kayaknya ototmu terkilir" Kata Sumantri
Malam itu, gemuruh menggelegar. Hujan tak tahu waktu meski malam semakin meninggi. Dalam malam hujan itu, duduk sendirian sang Sukasrana, terpekur memandang langit gelap dan kilatan petir. Setelah teriakan-teriakannya saat dipijat Sumantri sore tadi, mungkin ini saatnya ia merenung. Mendalami setiap perkataan yang Arjuna berikan, memutar otak mencari tahu ilmu tingkat tinggi karena perintah gurunya. waktupun berlalu hingga tak terasa malam menjadi pagi.
" Apa yang harus kulakukan lagi, menyusuri sungai penuh buaya aku jabani, masuk Alas Brono, hutan yang paling angker se Jawa pun kulakukan, lalu aku juga sampai jatuh bangun, terjungkal dan berakhir di got sampah untuk mengusik kebingungan, tetapi mengapa aku belum menemukan makna mendalam mengenai Ilmu Bawana Mesem" gumam Sukasrana.
Bawana Mesem, yang dalam Bahasa Indonesia berarti Dunia Tersenyum, memiliki makna mendalam untuk dijabarkan. Sang Arjuna, Sastrabahu, guru dari Sukasrana tahu benar makna ilmu itu. Ilmu yang ia dapatkan dengan cara bertapa 100 hari, tanpa makan dan minum, godaan berbagai macam dan ketenangan yang begitu mendalam. Ilmu yang telah Arjuna dapatkan tersebut tiba gilirannya untuk ia berikan kepada muridnya, tentu tidak menggunakan cara yang mudah. Sesungguhnya ilmu yang tertanam bukan semata-mata dengan mudah dismapaikan, tetapi harus melalui ujian, latihan dan penelusuran. Itu sebabnya, Arjuna menyuruh Sukasrana untuk mencari tahu ilmu itu. Tanpa arahan, tanpa bimbingan, dibiarkan saja muridnya itu mencari sendiri makna tersebut.
Pada akhirnya, tingkatan murid memang tidak sepadan dengan gurunya. Setelah 40 hari Sukasrana mencari makna Ilmu Bawana Mesem, ia datang menghadap gurunya dengan jawaban seadanya.
"Ampuni aku, Guru. Sudah 40 hari aku mencari makna ilmu tersebut, menyusuri sungai penuh buaya, menelusuri Alas Brono dan sampai jungkir balik di tanah sudah aku lakukan, namun pikirku ini tidak cukup untuk menjawab perintah engaku mengenai makna Ilmu Bawana Mesem. " kata Sukasrana kepada gurunya, Arjuna.
"Lalu apa jawabanmu?" balas Arjuna
" Ilmu Bawana Mesem adalah ilmu yang mengaruskan kita untuk selalu dekat dengan Tuhan agar hati kita tenang, jika hati kita tenang maka kita tersenyum, jika kita tersenyum dunia pun ikut tersenyum. Hehehe" jawab Sukasrana dengan tersenyum.
" Sesungguhnya jawabanmu itu bukan pada lisanmu tetapi pada apa yang telah kamu lakukan. Baik akan kujelaskan apa itu ilmu Bawana Mesem yang sesungguhnya. Dengar muridku sesungguhnya kamu telah melakukan Ilmu Bawana Mesem itu. Pertama, kamu telah menyusuri sungai yang penuh buaya, berarti setiap manusia harus berani mengambil resiko, walaupun pasti ada bahaya mengancam, itu sebabnya kita manusia, harus pasrah kepada Tuhan. Kedua, engkau juga masuk ke Alas Brono, hutan paling angker se-Jawa. Itu menandakan juga bahwa ketakutan terbesarpun akan kalah dengan keberanian yang teguh, melawan ketakutan tidak cukup dengan angan-angan tetapi harus dengan tindakan. Ketiga, engkau jungkir balik menenangkan pikiran, sampai-sampai engkau jatuh ke got sampah. Hal itu menandakan manusia yang bingung tentu tidak dapat berpikir dengan jernih, bahkan sampai terjerumus pada hal-hal yang salah. Ingat, hati yang tenang adalah penunjuk jalan yang sesungguhnya. Itulah hakikat dari Ilmu Bawana Mesem. Jika engkau ingat 3 perkara ini maka sejujurnya sudah tinggi pula ilmumu. Ilmu Bawana Mesem." Jawab Sang Guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar