Wahai Pujangga,
.....aku hanya diam. menunggu.
Tak mampu langkahku menuju pelataranmu.
.....Aku hanya diam. menunggu.
Hujan temani diriku. Tak peduli kadang menyakitiku.
Begitu juga matahari...hangatkan jiwaku.
Kadang membakar setiaku yang diam. menunggu.
.....aku hanya diam. menunggu.
Tak mampu langkahku menuju pelataranmu.
.....Aku hanya diam. menunggu.
Hujan temani diriku. Tak peduli kadang menyakitiku.
Begitu juga matahari...hangatkan jiwaku.
Kadang membakar setiaku yang diam. menunggu.
Apa rasa tetap harus dirasa apabila sudah tak ada asa?
(Ibu Mila Mumpuni, Dosen KSPK PKN STAN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar