"Dek, buka pintunya dong", teriak Kak Vika dari luar kamarku
"Iya sebentar kak",
Langsung saja, google play di handphone terpaksa aku pause
sebentar. Kak Vika, salah satu tetangga kamar kosku tiba-tiba mengetuk
pintu. Biasanya, ia hanya memanggilku saat sudah larut malam untuk membantunya membuka pintu gerbang kos jika ada teman kos yang pulang larut malam.
Tapi, ini belum larut, masih pukul 7.
"Udah makan?" tanya Kak Vika
"Udah kak, Kak Vika belum makan? Aku temenin makan kak kalau belum", jawabku sambil tersenyum.
Hidup jauh dari orang tua sebenarnya membuatku butuh hal seperti ini, perhatian, apalagi aku masih SMA. Maka perhatian dari kakak-kakak kos ku yang usianya terpaut jauh dariku memang sangat aku butuhkan. Tapi saat ini aku
perlu lebih banyak waktu sendiri untuk belajar. Ujian sudah dekat,
belajar sungguh2 atau mati suri. Wkwk
"Kirain belum makan, udah kamu belajar aja, tugas numpuk gitu". Ujar Kak Vika melirik kamarku yang lantainya sudah dipenuhi buku2 dan kertas yang berserakan.
"Nggak apa2 kok kak, lagian makan kan sebentar".
"Nggak ah, aku juga gak begitu laper. Daripada ganggu, kasian kamunya banyak tugas. Masih kelas 3 kan ya?" (Aduh kakak kosku ini perhatian bener.)
"Iya kak".
"Bentar lagi lulus dong".
"Aamiin, doain aja kak".
"Emang belum dapet bocoran?" (Aku tertegun, tunggu...)
"Bocoran apa?"
"Ya biasanya kalo udah deket2 UN gini kan udah bisa beli bocoran", (Astagfirullahalazim, jangan sampai aku ketemu si penjual.)
"Nggak kak, eung...besok aku ujiannya online", jawabku sembari mengusap tengkukku yang terasa pegal.
"Eum..berarti ujiannya udah beda sistem ya".
"Kayaknya iya kak hehe".
"Oalah yaudah terusin belajarnya".
"Okee maaf ya kak"
"Iya besok kalo sempet makan bareng",
Kak Vika berjalan menuju ruang TV dan kembali tenggelam menonton acara yang ditayangkan. Aku
masuk ke kamar kos dan mengunci pintu dengan sedikit beban pikiran tentang pertanyaan kak Vika tadi.
Sempat terbersit juga pikiranku untuk mencari jawaban UN, yah untuk jaga-jaga saja kalau aku tak bisa mengerjakan soal namun buru-buru aku membuangnya. Astaghfirullah, jika aku membeli kunci jawaban, bukankah aku nanti akan mengerjakan sesuatu dengan tidak halal dan barokah? Ah buru-buru aku buang pikiran itu.
Alhamdulillah Ya Allah, Engkau hindarkan aku dari keinginan menempuh jalan yang
menikung, jalan yang kotor. Aku bersyukur, Allah masih menyadarkanku
bahwa kenikmatan hidup tak hanya di dunia karena dunia itu fana, segala
yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Aku
bersyukur aku masih mampu menyadari hal itu. Alhamdulillah Ya Allah.
Penulis : H.K Hayu
Penulis : H.K Hayu