Kemarin saya diingatkan oleh atasan saya sekaligus diceramahi dikit. Hehe. Perkaranya saya suka usil dengan teman-teman kantor yang semuanya wanita dan usianya jauh dibawah saya. Kalau sekarang saya berusia 23 tahun, teman kantor saya ini usia 19-20 tahun. Sebut saja mereka "grup PAUD".
Saat anak-anak PAUD itu ke ruang kerja saya, sering saya cubit-cubit tangannya, saya senggol-senggol dan kadang juga sih tak eceni.
Tentu bagi saya, hal itu wajar. Wajar sekali. Saya menganggap mereka itu sebagai adik saya sendiri meski sebenarnya teman kantor melihat usia yang terpaut agak jauh. Dan percayalah, muka mereka masih belum layak untuk jadi orang kantoran wkwk. Masih cocok anak kelas 3 SMA.
Ihwal itulah, atasan saya secara lagsung melihat tindakan saya itu. Lalu deh pada siang hari, tanpa angin tanpa hujan, beliau, Pak Jalal, datang ke ruangan bekerja. Saya masih ingat betul yang dia katakan, kira-kira begini:
"Perihal bergaul, Nabi Muhammad SAW telah memberikan tauladan yang sangat baik sekali. Beliau mencontohkan bahwa kita sebagai laki-laki harus memperlakukan wanita sebaik mungkin. Penuh perhatian dan lemah lembut. Tugas kita adalah untuk menjaga dan melindungi. Namun, yang perlu diingat adalah kita harus tahu batasan-batasan dalam bergaul. Tidak boleh kita itu tiba-tiba main senggol, colak-colek ataupun berkata-kata kasar pada perempuan. Meski kita menganggap hal itu wajar dan demi keakraban dalam pergaulan kantor, namunhal itu tidak pantas dilakukan sebagai seorang lelaki. Wanita adalah sosok yang patut kita hormati, harga diri dan martabatnya. Ia cerminan masa depan agama dan bangsa. Ditangan merekalah kelak, kita akan pasrah dan mengadu pada setiap masalah. Anak-anak kita kelak juga tanggung jawab terbesar pada kaum perempuan. Jadi, hormati sebaik mungkin dan jangan sampai menyakiti mereka. Jangan colek-colek lagi ya...."
Pak Jalal juga menambahkan beberapa hadis dan ayat-ayat Al-Quran yang saya tidak hapal. Tapi intinya seperti itu.
Saya lalu tersadar dan manggut-manggut. Benar juga apa yang disampaikan oleh atasan saya. Perempuan harus dihormati sebagaimana mestinya, meski saat kita bergaul dalam kehidupan sehari-hari.
Terima kasih bahwa Pak Jalal telah menasihati saya secara bijaksana dan tanpa menyinggung sedikitpun. Saya sadar secara langsung dengan memetik pelajaran dari apa yang dia sampaikan.
Lalu saya berpikir, ternyata sulit juga menasihati orang dengan tidak menyinggung pribadinya sehingga ia akan sadar sendiri atas kesalahannya.
16.49 WIB
Ruang Sekretariat
Serang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar