Sebatang pohon tua yang rindang meneduhiku. Setidaknya itu yang aku ingat. Malam itu. Pada mimpi yang tiba-tiba mengejutkanku.
Lalu muncullah kamu. Memeluk pundakku dengan lenganmu dan tersenyum. Namun itu, semacam senyum getir yang dipaksakan. Engkau lantas berpaling selanjutnya memancang pandangan ke mataku. Syahdu.
Aku ingin melontarkan berbagai pertanyaan.Namun aku menikmati kebisuan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar