selamat malam,
Hai kawan mari aku ceritakan sedikit tentang apa yang saya rasakan saat ini. Ah bukian masalah binta, jangan sampai engkau melamunkan cinta yang buru-buru membbunuhmu saar usia muda. sini duduk disini dengarkan aku
Suatu hari kawanan burung unta datang dari sebuah pulau nan jauh, usianya sangat muda, dia berangan angan untuk menemukan padang ilalang yang hijau dan tentram. Tidak seperti tempatnya dulu yang panas dan selalu kekeringan. Suatu hari di perjalanan, ia melewati sebuah gunung yang memiliki batu-batu terjal dan besar. Ia ragu apakah bisa melewati itu?
Lalu dengan sekali hempasan sayap, ia berani terbang melewati turbulensi udara dan sempitnya celah bebatuan. Ia sadar bahwa ia berhasil melewatinya, senang sekali lalu saat ia tahu bahwa ada bulu ekornya yang putus karena tersangkut batu.
Kemudian ia terbang lagi, melewati daratan yang masih berwujud padang pasir, dan didepannya ada lagi badai gurun yang sangat besar. Ia turun sejenak, menunggu badai reda di belakang bebatuan. Ia tak sadar bahwa batu itu tak cukup kokoh melindunginya dari badai hingga si burung unta terapu badai, tergulung-gulung entah sampai dimana. sesaat ia sadar ia belum menemukan tempat tujuannya dan masih saja berputar-putar menbari arah untuk menuju tempat yang ditujunya semula
Begitulah cerita si burung unta, masih belum menemukan apa yang diinginkannya karena banyak rintangan dan kesulitan yang membuatnya harus berpikir sejenak guna menemukan arah yang tepat.
tetapi ingat, ia tidak putus asa, hanya saja sedang mencari jalan yang benar untuk menemukan apa yang dia inginkan saat awal ia terbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar